Sabtu, 06 September 2014

Jika Istriku Seorang Perawat


Seorang perawat dapat bekerja dimana saja. Di rumah sakit, puskesmas, perusahaan, dan bisa juga membuka klinik keperawatan di rumah atau home care.

Jika isteriku seorang perawat, mungkin dia tak bisa selalu bersamaku setiap waktu. Karena ada yang harus selalu dia jaga, pasiennya. Dia hanya dapat libur sekali dalam seminggu. Itu pun tak selalu sabtu minggu, berbeda dengan aku. Rumah sakit tak mengenal tanggal merah, Sayang, jadi mengertilah. Bahkan yang paling ekstrem aku tak bisa sholat Ied saat Hari Raya bersamanya jika jadwal memang mengharuskannya untuk tetap bertugas.

Seorang perawat akan siap sedia mengatasi keluhan setiap pasiennya. Hampir setiap hari yang dia dengar adalah keluhan. Ada pasien yang mengeluh sakit, mengeluh mual, mengeluh selang infusnya macet, mengeluh tak nafsu makan, dan seterusnya. Maka janganlah aq terlalu sering mengeluh di hadapannya. Terlebih tentang hal-hal yang sepele. Jika aq ada masalah, bicaralah baik-baik. membicarakan semua masalahku padanya, dia pasti akan rela hati mendengarkanku. Karena seorang perawat adalah pendengar yang baik.

Jika isteriku seorang perawat dia mungkin akan cerewet sekali menasehati segala hal tentang kesehatan. Memperhatikan dengan cermat setiap masalah kesehatan ku dan anak-anaku alami nanti. Dia paham betul mitos-mitos yang akan mempengaruhi kesehatan. Jadi aq akan memaafkan dia jika sesekali dia tak nurut dengan petuah-petuah ku.

Jika yang akan selalu sholat di belakangku adalah seorang perawat, maka doakanlah dia agar selalu memiliki daya imun yang luar biasa. Karena setiap harinya dia bersentuhan dengan pasien yang beraneka rupa penyakitnya. Akan ku Ingatkan dia untuk cuci tangan, untuk selalu menggunakan sarung tangan, masker, dan mengingatkan dia untuk langsung mandi sepulang bekerja.

Bekerja di rumah sakit memang riskan, tapi semoga aq akan tetap meridhoinya. Karena seorang perawat tak bisa tinggal diam begitu saja. Dia akan lebih bahagia ketika ilmunya bermanfaat, dapat menyehatkan yang sakit dan membuat orang yang sehat menjadi tetap sehat.

Aku sendiri belum dapat memutuskan akan bekerja dimana. Rumah sakit bagiku sedikit terlihat menyeramkan. Bekerja di Dinas Kesehatan Kabupaten sepertinya menyenangkan, bisa mempengaruhi kebijakan dan menjadi advokat bagi masyarakat. Namun bekerja di tempat yang sama dengan dia juga terlihat sangat menarik. Berangkat dan pulang bersama. Menjadi konsultan kesehatan bagi rekan-rekan kerja nya, hehehehehehe. Jika RUU Keperawatan sudah disahkan, mungkinhome care jadi pilihan terbaik. Karena dengan membuka praktik sendiri di rumah, aku dapat mendampinginya selalu dan mengamati tumbuh kembang anak-anakku kelak nanti.

Entahlah aku masih belum bisa memutuskan sekarang. Yang jelas, aku selalu berharap semoga bisa ber sama nya membangun keluarga kecil menjadi besar. 

Terima Kasih Ya Allah_ telah mempertemukan Aku dengan Dia.

Thanks to Sayang Ku_ Siti Maemunah telah membuka hati mu utk ku bisa berbagi cerita dengan mu dan mengenal mu lebih jauh lagi moga harapan qt jadi kenyataan. Aminnnnn ... !!!!!!!